Sudah selayaknya seorang manusia ketika hidup harus menuntut ilmu apalagi bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan itu hukumnya wajib. karena dalam agama islam sudah diajarkan bagaimana adaba menuntut ilmu hingga mengamalkan ilmu itu sendiri sebagaimana hadist Rasulullah Shalallahu 'alaihim yaitu :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim". (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Buku Gudangnya Ilmu |
Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, “Ilmu yang bermanfaat adalah mempelajari al-Qur’an dan sunnah serta memahami makna kandungan keduanya dengan pemahaman para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in. Demikian juga dalam masalah hukum halal dan haram, zuhud dan masalah hati, dan lain sebagainya”. (Fadhlu Ilmi Khalaf, hlm. 26).
Dan kali ini saya akan bahas tentang keutamaan menuntut ilmu.
Ilmu itu adalah cahaya bagi pemiliknya. Barangsiapa yang memiliki ilmu maka dia akan tahu mana yang hak dan yang bathil, mana yang dilarang mana yang dibolehkan. Maka sudah sepantasnya kita harus belajar untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Seseorang sedang belajar |
Diantaranya keutamaan
menuntut ilmu, sebagai berikut :
Keutamaan-keutamaan ilmu
agama banyak sekali, diantaranya:
• ILMU ADALAH SEBAB
KEBAIKAN DI DUNIA DAN AKHIRAT
Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah
inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (Muttafaq
‘alaihi).
• ILMU SEBAGAI BENTENG
DARI SYUBHAT DAN FITNAH
Karena dengan ilmu kita
dapat menjaga diri dari berbagai syubhat (kerancuan pemikiran) yang menyerang.
Dengan ilmu juga kita dapat membantah argumen orang-orang yang ingin merusak
agama.
• ILMU ADALAH JALAN
MENUJU SURGA
Dengan ilmu kita bisa
beribadah yang benar sehingga akan mengantarkan kita kepada surga Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ
طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barang siapa yang
menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya
menuju surga.” (HR. Muslim).
• PARA MALAIKAT
RIDHA APA YANG DIKERJAKANNYA
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ يَطْلُبُ الْعِلْمَ إِلَّا
وَضَعَتْ لَهُ الْمَلائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا، رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
“Tidaklah seseorang itu
keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali malaikat pasti meletakkan
(mengepakkan) sayap-sayapnya karena ridha dengan apa yang dilakukannya.” (HR
At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 85.)
• MENDAPATKAN
PAHALA HAJI SECARA SEMPURNA
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ
خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi
menuju masjid, dia tidak bermaksud kecuali untuk belajar kebaikan atau untuk
mengajarkannya, maka baginya pahala seperti berhaji secara sempurna.” (HR
Ath-Thabrani, hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wa At-Tarhib no. 86.)
• KEDUDUKANNYA
SEPERTI ORANG-ORANG YANG BERJIHAD DI JALAN ALLAH
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلَّا لِخَيْرٍ
يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي
سَبِيلِ اللهِ، وَمَنْ جَاءَ بِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ
يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ
“Barangsiapa yang
mendatangi masjidku ini (yaitu Masjid An-Nabawi) tidaklah ia datang kecuali
untuk kebaikan yang akan dipelajari atau diajarkannya, maka ia berada di
kedudukan seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa
yang datang dengan niat selain itu, maka kedudukannya laksana seorang laki-laki
yang hanya memandang-mandang barang (perbekalan) saudaranya.” (HR Ibnu Majah
dan Al-Baihaqi. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wa At-Tarhib no. 87.)
Di dalam hadits yang
lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ
حَتَّى يَرْجِعَ
“Barangsiapa keluar
(dari rumahnya) dalam rangka menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah
hingga ia pulang.” (HR At-Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan li ghairihi oleh
Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 88.)
• YANG PALING TAKUT
KEPADA ALLAH HANYALAH ORANG BERILMU
Allah berfirman dalam
Qs. Fathir: 28
إنما يخشى الله من عباده العلماء
"Sesungguhnya yang
takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya adalah ulama..." (Fathir: 28)
Ayat di atas sangat jelas
bahwa orang yang menuntut ilmu bisa lebih takut kepada Allah dibandingkan orang
yang enggan menuntut ilmu serta tidak tahu sama sekali ilmu agama Islam. Lalu
mengapa orang-orang yang berilmu menjadi orang yang paling takut kepada Allah?
Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha
Mengetahui, Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia
mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan
terus bertambah sifat takutnya. (Tafsir Al Qur'an Al Azhim, 6: 308)
Selain itu para ulama
salaf juga berkata,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
"Barang siapa yang
paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah."
Itulah mengapa seorang
pelajar dituntut untuk mengamalkan ilmunya bukan malah sekedar masuk telinga
kanan dan langsung keluar telinga kiri. Orang yang berilmu tapi tidak
mengamalkannya akan lebih besar pertanggung jawabannya di yaumil akhir (hari
akhirat). Naudzubillah..
• KEUTAMAAN ORANG MENUNTUT ILMU AKAN MENDAPAT
PAHALA YANG MENGALIR
Diantara keutamaan orang
yang berilmu dan mau mengajarkan ilmunya adalah pahala akan terus mengalir
meskipun ia telah meninggal dunia. Maka jangan sampai kita menyia-nyiakan
perkara yang besar ini.
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ
ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ
وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Jika seorang
manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali tiga hal, dari sedekah
jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak shalih yang
mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
• DENGAN ILMU BISA MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI
Rasulullah memberikan
permisalan orang yang berilmu seperti air hujan. Dalam sabdanya, dari Abu Musa,
Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda:
"Permisalan
petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah bagai hujan yang
bermanfaat yang mengenai tanah.
Maka ada tanah yang
baik, yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan
rerumputan yang banyak.
Di antaranya juga ada
tanah yang bisa menampung air, namun tidak bisa menyerap ke dalamnya, maka
dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak orang, sehingga
manusia dapat mengambil air minum dari tanah ini.
Lalu manusia dapat
memberi minum untuk hewan ternaknya dan dapat mengairi tanah pertaniannya.
Jenis tanah ketiga adalah tanah yang tidak bisa menampung dan tidak bisa
menyerap air.
Itulah permisalan orang
yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku
untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan kepada orang
lain.
Baca juga Adab-adab Menuntut Ilmu
Baca juga Adab-adab Menuntut Ilmu
Sumber : Al Qur'an dan Hadist
Pintas : Muslimah.or.id,
Ypiis.com, abanaonline.com
Terima kasih anda telah membaca artikel Keutamaan Menuntut Ilmu . Jika anda kurang paham silahkan berkomentar dibawah & Ada baiknya jika artikel ini bermanfaat Share ke saudara atau teman anda.
0 Response to "Keutamaan Menuntut Ilmu "
Post a Comment
Jika ada kurang paham atau mau memberikan tambahan ilmu tentang hal serupa segera layangkan pada kolom komentar. Karena ilmu yang kita miliki mesti kita amakan karena itu akan berbuah pahala bagi pengamal dan pemberi ilmunya.
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Kode Emoticon :